Senin, 13 Oktober 2014

BAGAIMANA DENGAN IKAN?

Bagaimana Dengan Ikan?
Apakah Anda berpikir bahwa ikan adalah makanan sehat? Sebaiknya Anda memikirkannya kembali.


Kesehatan Anda :

Saat ini, daging ikan mengalamio kontaminasi parah berbagai bahan kimia beracun yang dihasilkan manusia. Racun-racun ini telah diidentifikasi sebagai penyebab kanker,. kemunduran kecerdasan otak, dan kntaminasi bakteri. Ikan hidup di air yang sangat terpolusi yang mana tidak mungkin akan Anda minum. Tetapi Anda tidak sadar bahwa setiap kali Anda makan ikan, Anda juga memasukkan racun-racun tersebut ke dalam tubuh Anda, antara lain: bakteri, logam-logam berat, dan pengontaminasi lainnya. Tubuh ikan menyerap racun-racun yang ada pada habitatnya. Semakin tinggi posisi seekor ikan dalam rantai makanan, maka semakin beracun ikan tersebut jadinya. Ikan-ikan yang besar (seperti tuna dan salmon) memakan ikan-ikan kecil dan mereka menyerap juga racun0racun yang ada dalam tubuh mangsanya.

Racun yang banyak ditemukan pada ikan adalah PCBs (polychlorinated biphenyls), yang mana menyebabkan ikerusakan hati, kelainan jaringan syarat, dan gangguan janin, dioksin, biasanya terkait dengan kanker; radioaktif, misalnya strontium 90; dan masih banyak logam-logam berbahaya seperti mercury, cadmium, chromium, lead, dan arsenic, yang mana dapat menyebabkan gangguan-gangguan mulai dari kerusakan ginjal sampai dengan gangguan perkembangan mental. Dan kabar buruknya, sekali dikonsumsi racun-racun ini dapat mengendap sampai beberapa dekade.

Masyarakat Indonesia sendiri pernah menjadi contoh kontaminasi parah logam berat pada ikan dalam kasus 'Minamata' di teluk Buyat beberapa waktu yang lalu. Para penderita penyakit minamata saat itu banyak yang mengalami kerusakan syaraf dan kemunduran kecerdasan otak yang signifika. Sebagaimana juga Anda ketahui, laut adalah tempat pembuangan akhir segala sampah manusia yang dapat larut di air, mulai dari tinja (kotoran manusia maupun hewan) sampai dengan bahan-bahan kimia yang larut di air. Jadi, dengan makan ikan, Anda juga telah mengambil resiko untuk terkontaminasi bakteri-bakteri dalam kotoran seperti salmonella, listeria, dan E.coli.

Di AS (Amerika Serikat), seafood adalah penyebab nomor satu dalam kasus keracunan makanan. Menurut sebuah laporan dari GAO (General Accounting Office) AS, industri seafood tidak diregulasi dengan bvaik. Faktanya, FDA (Food and Drug Administration) AS bahkan tidak terlalu peduli untuk melakukan tes pada daging ikan terhadapkemungkinan kontaminasi racun-racun kimia maupun bakteri-bakteri berbahaya. Jurnal akademis yang berjudul Environmental Microbiology yanbg diterbitkan pada bulan Juli 2006 memperingatkan akan bahaya yang ditimbulkan oleh antibiotik yang diberikan pada ikan-ikan di peternakan. Obat-obatan ini diberikan agar ikan-ikan dapat bertahan hidup dalam kondisi yang penuh sesak dan tercemar oleh berbagai kotoran.

Para ilmuwan sangat mengkhawatirkan timbulnya bakteri-bakteri yang kebal terhadap antibiotik karena pemakaian antibiotik dalam jumlah besar dan terus menerus pada ikan ternak. Hal ini dapat menyebabkan timbulnya jenis-jenis penyakit baru yang tidak dapat disembuhkan dengan obat-obatan yang ada saat ini. Contoh yang sama terjadi pada unggas dalam kasus flu burung. " Apabila kita tidak menghentikan penggunaan antibiotik prophylatic di peternakan ikan, jangan heran jika kita akan menemukan lebih banyak bakteri patogen yang kebal terhadap antibiotik bermunculan, menyebabkan peningkatan penyakit pada ikan, hewan, dan juga manusia," kata Dr.Felipe Cabello, penulis jurnal ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar