Pertanyaan & Jawaban

Berikut adalah kumpulan pertanyaan-pertanyaan umum seputar vegetarianisme yang sering ditanyakan disertai dengan jawabannya......
Bila anda mengatakan bahwa daging merugikan kesehatan, bukankah tumbuhan juga disemprot dengan pestisida?
Sebaliknya justru pestisida merupakan ancaman serius bagi konsumen daging, Daging mengandung residu pestisida yang jumlahnya lebih tinggi daripada pestisida yang ditemui pada sayuran dan tidak bisa dibersihkan atau dihilangkan melalui proses pencucian seperti layaknya pada sayuran. Hal tersebut terjadi karena pestisida telah menyatu dengan jaringan lemak hewan-hewan yang memakan tumbuhan yang disemprot pestisida tersebut. Inspeksi yang dilakukan GAO (General Accounting Office) AS menemukan 143 jenis obat dan pestisida dalam daging. 42 diantaranya merupakan senyawa pemicu kanker, 20 jenis dapat mengakibat kecacatan bayi dalam kandungan, dan 6 jenis penyebab mutasi
Bukankah kita membutuhkan protein?
Hampir semua makan yang anda makan mengandung protein kecuali junk food. Masih banyak sumber protein yang lebih sehat misalnya : tahu, tempe, roti, gandum, oat meal, kacang-kacangan, brokoli, dan lain-lain. Sebaliknya terlalu banyak protein, khususnya protein hewani, dapat menyebabkan timbulnya kebocoran kalsium melalui air seni yang akan meningkatkan resiko osteoporosis dan juga dapat memperberat kerja ginjal yang akhirnya menyebabkan penyakit ginjal
Katanya orang vegetarian lebih pendek dan kurus dari pemakan daging, benarkah hal ini?
Pertumbuhan tinggi dan kuatnya seseorang tidak dipengaruhi vegetarian atau tidak. Jika diet mereka seimbang, vegetarian ataupun tidak dapat tumbuh dengan tinggi dan kuat. Anda dapat melihat bahwa hewan-hewan besar seperti gajah, jerapah, sapi, dan lain-lain hanya makan sayur-sayuran dan buah-buahan. Mereka lebih kuat dari karnivora, sangat jinak dan bermanfaat bagi manusia. Sebaliknya hewan pemakan daging sangat buas dan tidak berguna. Bangsa Eskimo hampir selalu makan daging, apakah mereka lebih tinggi dan kuat? Tentu tidak! Bahkan penelitian menunjukkan bahwa umur rata-rata orang Eskimo pendek.
Binatang toh juga membunuh untuk makan. Apa salahnya bila kita juga membunuh ayam atau sapi untuk dimakan?
Hewan yang membunuh hewan lainnya tidaklah mempunyai pilihan lain. Mereka harus membunuh makanannya untuk bertahan hidup. Tetapi manusia berbeda. Manusia bisa memilih membunuh sapi untuk dimakan dagingnya atau memilih makan nasi, tempe, sayur, dan buah-buahan. Lagipula mengapa kita harus mengacu pada hewan dalam hal ini, bukankah kita menganggap binatang karnivora seperti singa, harimau, dan buaya buas karena mereka membunuh. Mengapa pula kita meniru sifat-sifat buas tersebut? Bukankah kita manusia yang katanya " berakal budi" dan lebih tinggi derajatnya dari hewan?
Bukankah tumbuhan juga bisa merasa sakit, dan anda telah menyiksanya dengan memakan mereka?
Tidak ada alasan untuk percaya bahwa mahluk hidup yang tidak memiliki sistem saraf bisa merasa sakit. Berbagai penilitian ilmiah telah membuktikan bahwa tumbuhan tidak memiliki sistem saraf. Berbeda dengan manusia dan hewan yang memiliki sistem saraf yang serupa, bahkan ikan sekalipun. Hal tersebut dapat terlihat dengan jelas ketika seekor sapi dan seorang manusia yang akan memperlihatkan kesakitan ketika tersayat pisau misalnya. Bila anda cukup jujur pada hati nurani anda, anda dapat langsung membandingkan bagaimana perasaan anda saat melihat seekor sapi yang meronta=-ronta dan menangis dalam proses penjagalannya dibandingkan dengan melihat sepotong wortel yang sedang dicincang., Tetapi ketiadaan saraf pada tumbuhan juga bukanlah alasan bagi kita unjtuk mengeksploitasi dan memperlakukan tumbuhan sesuka kita. Sudah menjadi kewajiban kita pula untuk menjaga keseimbangan alam ini dengan baik, bukan mengeksploitasinya untuk keuntungan diri sendiri.
Bukankah para peternak memberikan kandang yang melindungi ternaknya dari cuaca yang buruk dan predator? Bahkan diberi makan dan minum. Apakah kondisi demikian tidak lebih baik dari kehidupan di alam liar?
Di masa lalu pedagang budak berargumen bahwa orang yang mereka perbudak lebih baik menjadi budak di masyarakat yang beragama dan berbudaya daripada memiliki kemerdekaan di hutan belantara yang kurang berbudaya. Apakah anda menyutujui hal itu? Peternak mengatakan binatangnya lebih menyukai makan tiga kali sehari daripada hidup di alam liar. Padahal istilah "liar" merupakan proyeksi manusia atas daerah yang asing baginya. Liar menurut manusia tidaklah berarti liar bagi binatang di sana. Justru itulah rumah mereka. Tidak logis bila kita berargumen manusia melindungi ternakya dari predator. Justru kitalah predatornya! Bahkan manusia lebih buruk daripada predator di alam karena dengan segala "akal budinya" manusia dapat menciptakan sistem pengembangbiakan yang bahkan jauh lebih menyiksa hewan-hewan tersebut dalam waktu yang lama sampai akhirnya mereka dibunuh.
Tetapi tetap saja manusia tak bisa menghindari kenyataan dia melakukan pembunuhan secara sengaja. Bukankah petani membunuh hama dengan sengaja untuk melindungi hasil taninya. Lalu apa bedanya membunuh sapi untuk dimakan dengan membunuh hama untuk melindungi tanaman yang akan kita makan?
Katakanlah semua metode "tanpa kekerasan" untuk menghadapi hama sudah tidak efektif. Tidak ada lagi cara untuk menghalau mereka tanpa mencelakakan mereka. Tetapi tetap saja ada perbedaan jelas antara melindungi diri dan perbuatan yang secara sengaja menyebabkan kelahiran ahluk hidup (misalnya sapi) dan kemudian dibunuh untuk memuaskan nafsu lidah serta kebiasaan makan daging. Katakanlah sekarang saya membunuh bakteri di dalam mulut saya untuk melindungi gigi saya dari kerusakan, apakah menurut anda perbuatan ini sama dengan membunuh seekor sapi? Seorang manusia waras tidak akan menyamakan perbuatan ini dengan pembunuhan di rumah jagal serta kekejaman industri ternak. Bintang dikebiri tanpa pembuusan paruh dan cakar diiris dengan mesin supaya mereka tidak saling mematuk, anak-anak ayam jantan dibunuh dengan disegel dalam kantong plastik dibiarkan mati lemas. Sapi-sapi muda dibiarkan kelaparan supaya dagingnya empuk, dan lain sebagainya
Saya tidak membunuh hewan yang dagingnya saya makan.
Anda memang tidak membunuhnya, tapi mungkin anda tidak sadar bahwa anda menyewa penjagal untuk membunuh mereka. Penjagal berjualan daging karena adanya permintaan terhadap daging. Ketika membeli daging, itu sudah berarti pembunuhan dilakukan atas permintaan dan dibiayai dengan uang anda.
Bukankah kita adalah mahluk omnivora yang makan tumbuhan dan juga binatang?
Omnivora adalah predikat yang diberikan setelah melihat pola hidup manusia yang umumnya juga memakan hewan di samping tumbuhan. Tetapi pada dasarnya sudah banyak penelitian-penelitian yang membuktikan bahwa struktur organ pencernaan manusia mulai dari mulut sampai ke usus lebih cocok untuk menjadi pemakan tumbuh-tumbuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar